Bagaimana antisipasi orang tua terhadap perkembangan anaknya.
Selamat datang para blogger senior di blog baru saya.
Salam kenal semua, dan mudah mudahan catatan kecil di wall saya bisa bermanfaat buat pembaca semua, khusunya para orang tua dalam menghadapi kejamnya bahaya periklanan pornografi.
Mohon maaf nih sob.., ide saya aga telat saya share berkaitan beberapa hari yang lalu ( 23 Juli ) sebagai Hari Anak Nasional.
Lihat iklannya, Sob..! pada image.
Iklan ini saya temukan pada saat saya melakukan download game buat anak saya menggunakan HP android di google play, namun alangkah kagetnya ketika game tersebut terinstall secara otomatis dan saya tes untuk memainkannya terdapat iklan pornografi.
Langsung saya menghapusnya, meski anak saya baru berusia 4 tahun, karena rawan ke-"tap" ( baca : ke-klik ) pada saat dia memainkan game tersebut, jika tidak dihapus segera setelah melakukan screen shoot.
Mungkin para blogger senior sudah pada tahu tentang hal ini, namun sepertinya tidak baik, jika tidak di-share ke sesama blogger.
Padahal game tersebut termasuk game anak-anak. Bagaimana dengan game-game lainnya yang juga bebas didownload semua orang tanpa melihat usia.
Di sinilah titik kelemahan google dengan program periklannannya.
Lalu, Bagaimana dengan sikap orang tua untuk mengantisipasi anaknya dari bahaya (iklan) pornografi ?
- 1. Orang tua harus aktif memberikan perhatian, kasih sayang, dan pengawasan terhadap anaknya.
Sebagai orang tua, sesibuk apapun dengan pekerjaan, jangan pernah mengabaikan kebersamaan keluarga. Menyerahkan pola pendidikan sepenuhnya di sekolah tidaklah cukup, Apalagi lepas dari perhatian dan pengawasan.
Sebagai orang tua paling tidak tahu perkembangan pola tingkah laku anaknya dan harus sedikit melek teknologi meski tidak harus menguasai.
- 2. Berikan Pendidikan agama sedini mungkin.
Ini sangat penting karena dengan pendidikan agama nantinya bisa dijadikan dasar bagaimana ia harus bertingkah laku, bersikap, dan bergaul terutama dengan teman-temannya yang berkelakuan kurang/tidak baik, serta lingkungan yang kurang mendukung. Karena lingkungan persahabatan anak sangatlah kompleks/variatif, apalagi jika sudah merambah dunia sosial-virtual.
- 3. Apakah orang tua harus melarang anaknya untuk mengetahui pornografi?
Banyak variasi jawaban dari pertanyaan seperti ini yang saya dengar :
a) Ada yang menganggap harus melarang, karena bagaimanapun itu harga mati dari nilai-nilai agama, sosial bermasyarakat dan sangat berbahaya buat masa depan anaknya kalau-kalau akan terjerumus ke dalam dunia prostitusi (dalam hal ini baik anak perempuan / laki-laki).
b) Ada yang menganggap ada waktunya kapan seorang anak harus mengetahui tentang perihal pornografi. Namun jaman sekarang, jangankan umur sekian, anak SD aja udah bisa mengakses website pornografi.
c) Ada yang menganggap bahwa pornografi harus diberitahukan pada anak, sesuai dengan tingkat umur perkembangan dan tentunya sesuai dengan bahasa yang dapat dia mengerti . Karena bagaimanapun pornografi tidak dapat dibendung dengan semakin mudahnya akses dunia virtual dan jejaring sosial.
Jelaskan bahwa pornografi seperti ini loh... ( reference. menurut penjelasan anda ),
Bagus ga...? ( ref. menurut penjelasan anda ),
Bahaya buat kesehatan seperti ini loh .... ( ref. menurut penjelasan anda )
Malunya seperti ini loh... buat anak: .... buat orangtua: ... dll ( ref. menurut penjelasan anda )
Di ajaran agama seperti ini loh.... ( ref. menurut penjelasan anda )
Jadi tidak harus di tutup-tutupi. Karena semakin ditutup-tutupi, anak-anak akan semakin penasaran.
Dan semakin dilarang akan semakin nekat secara sembunyi-sembunyi.
@blogger
Tentunya sebagai blogger baru dan baru belajar jadi orang tua saya ingin mengetahui bagaimana para sohib blogger senior meyikapi hal ini. Mohon komentarnya agar saya bisa saling belajar dari anda semua.