Pengguna facebook mulai gerah dan bosan dengan banyaknya sharing seperti ini. Karena mereka sudah tahu bahwa "like" & "share" yang mereka berikan hanya untuk kepentingan pengguna akun tersebut demi uang. Ya hanya demi uang, bukan yang lainnya.
Baik di facebook atau jejaring social lainnya, seperti instagram dan twitter, pada dasarnya sama tujuan mereka, yaitu demi uang. Mereka menghalalkan segala cara untuk menarik perhatian pengguna facebook untuk dijadikan follower dan demi mendapatkan banyak like hingga ribuan bahkan ratusan ribu. Menghalalkan segala cara. Inilah yang sekarang mulai di benci para netizen dan facebooker.
Jika masih ada yang like bisa jadi facebooker tersebut masih awam belum tahu tujuannya. Karena itu melalui tulisan ini biar kamu sekalian tahu kenapa mereka melakukan itu?. Dan setelah kamu tahu jangan pernah memberikan like dengan hal-hal seperti ini. Karena nilai "like" yang kamu berikan hanya akan dijual oleh mereka.
Berikanlah "like" dan "share" hanya kepada orang-orang yang memberikan kamu nilai positif dan hanya bermanfaat buat kamu baik ilmu, info, ketrampilan, ataupun pengetahuan. Bukan memberikan "like" dan "share" kepada mereka yang hanyak cari simpati seperti gambar di atas.
# Silahkan kamu baca juga tulisan saya di tahun 2013 tentang:
Jual beli follower twitter
Bagimana mereka medapatkan banyak uang dari "like" dan follower?
Jika like dan followernya sudah sangat banyak, si pemilik akun tersebut akan menggunakan follower tersebut sebagai tempat promosi barang dagangannya, tanpa kamu sadari sebelumnya ia hanya share gambar-gambar miris, tahu-tahu untuk jualan. Atau si pemilik akun tersebut akan menjual akunnya ke orang lain. Istilah kata menjual follower...
Dan yang perlu kamu tahu bahwa jual beli follower itu bisa sangat mahal harganya.
...terus?
Kenapa mereka jualan follower begitu mahal dan cara mendapatkannya dilakukan dengan segala cara?
Perhitungannya begini:
Dasar perhitungannya adalah Tingkat Konversi.
Misal satu akun memiliki follower 200.000 (silahkan browse di instagram misalnya, banyak sekali yang jumlah followerya ratusan ribu, bahkan lebih)
Setelah mereka membeli follower kemudian mereka jualan. Misalnya jualan barang harganya 100.000
Jika tingkat konversinya 1% saja dari 200.000 follower, maka:
0.01 x 200.000 = 2000
ada 2000 pembeli.
Banyak kan?
Sekarang ambil pahitnya saja jika tingkat konversinya 0.5% (lebih rendah dari 1% - padahal 0.5% itu sangat kecil dari 100%) maka:
0.005 x 200.000 = 1000.
Jika pembeli follower tersebut jualan barang harganya 100.000 /piece. Berapa hasilnya?
100.000 x 1000 = 100.000. 000,-
Luar biasa kan hasilnya?
100 juta hanya dengan tingkat konversi 0.5%.
Lalu berapa jika menggunakan konversi 1%?
200 juta kan.
Lalu berapa jika konversi penjualannya lebih dari 2%. Kamu bisa hitung sendiri.
Itulah kenapa juga bisnis endorse (promo berbayar) di akun orang lain mahal sekali biayanya, ratusan ribu hingga puluhan juta.
Bagi si penjual akun atau si pembeli akun bagimana tindakannya, halal atau haram?
Awalnya halal jika mencari like dan follower dengan cara yang baik, namun dengan jalan menghalalkan segala cara BISA JADI tidak halal lagi.
Dan orang-orang yang masih bijak saja yang tidak mau mencari kekayaan dengan cara seperti di atas.
Mereka menshare gambar-gambar penderitaan orang lain, menipu untuk mendapatkan simpati like, menshare foto-foto h0t di instagram, dll.
Inilah yang jadi penyebab awal halal niat jualan kemudian menjadi tidak halal.
Semoga kalian yang membaca ini tidak melakukannya, hanya demi uang semata seperti tindakan di atas. Berikanlah "like" dan "share" jika memang kamu merasakan sendiri manfaatnya. Sekali lagi jangan pernah memberikan "like" hanya karena postingan yang mengandung simpati, seperti contoh-contoh yang dijelaskan di atas.
Kalau di facebook, seringnya akun itu menggunakan nama tokoh. Anehnya, facebookers kok gak curiga; tetep saja like, share, atau mengetik "subhanallah". :)
ReplyDeleteSaya pernah menulis juga di blog tentang hal ini. Judulnya Pembodohan oleh "Umi Pipik Dian Irawati". Tapi, tentang hitung-hitungnya rupiahnya, saya baru tahu dari tulisan Mas Walidin ini. Makasih banyak...
Sebanarnya cukup meresahkan juga ya kegiatan yang mereka lakukan tapi harus gimana lagi mengatasinya.
ReplyDelete